RSS

Gerimis

Gerimis
; untuk wanita berparas embun

Selalu ada gerimis di dalam dadaku
Tiap teringat senyummu yang manis
Rerintiknya selalu memuji namamu
Dalam hening yang tak tertakar

Gerimis selalu mengetuk-ngetuk kalbuku
Menyiramkan kesejukan
Juga menyuarakan rindu yang pilu
Pada dirimu yang terlalu kukagumi dalam diam

Bibirku tak pernah bisa bicara lantang layaknya deras hujan
Hanya berbisik, samar-samar
Tersirat, itulah yang meluncur dari gerimis jiwaku

Gerimis memang seperti tangis
Yang melayarkan doa-doa sunyi
Memohonkan kebahagian untukmu, wanita berparas embun
Yang menyemai damai
Kadang menguntai haru dalam hirupan napasku

Engkau, aku, di ruang gerimis
Adalah sepotong kisah
Yang berharap jadi sepasang kekasih
Menyebarkan dan menyuburkan benih-benih cinta



Jogja, 17 Oktober 2014

0 komentar:

Posting Komentar

Write here, about you and your blog.
 
Copyright 2009 Menulis dan Mengekalkan Kenangan All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes
Blogger Templates