RSS

Kenangan Bersama Koran (1)

 Kenangan Bersama Koran (1)

 

Aku mengenal koran saat mulai masuk sekolah dasar (1999). Saat mulai bisa membaca huruf-huruf latin, aku baca apa pun yang terjangkau mataku: tulisan di bungkus jajan, kaleng cat, kalender, obat warung, bungkus mi instan, botol minyak kayu putih, dan lain-lain. Tak luput, koran bekas (bekas bungkus tempe) juga aku baca. Entah ada manfaatnya atau tidak, aku tak kepikiran sampai ke situ. Kegiatan membaca apa pun merupakan sebuah keasyikan.

Kala itu, keluarga kami tak punya buku bacaan. Di desa kami tak ada toko buku. Entah di pasar kecamatan dan kota, ada atau tidak? Kalau pun ada, mungkin aku bisa belinya setelah menabung berbulan-bulan. Aku tak dengar himbaun guru SD agar rajin mengunjungi perpustakaan dan membaca-baca buku di sana. Apakah beliau takut nanti bukunya malah dirusak anak-anak kecil? Atau karena tidak ada petugas perpustakaan sehingga nanti tidak terkontrol? Atau gurunya sudah terlalu kewalahan dan repot dengan hal yang lebih "penting"? Sebab pada masa itu, jumlah kelas lebih banyak dibanding jumlah guru.

Bentuk koran yang seutuhnya aku tak tahu betul. Aku cuma tahu potongan-potongan koran bekas bungkus tempe. Berita, informasi, dan gambarnya banyak yang terpenggal. Sehingga keutuhan "ceritanya" aku tak paham. Namun aku tak kapok untuk terus membacanya. Aku tak terlalu mudeng dengan yang aku baca. Membaca tulisan yang bertebaran di potongan-potongan koran bekas dan media lainnya itu asyik, bisa menghindarkan dari bengong, sekaligus sebagai sarana memperlancar kemampuan membaca. Dapat tambahan ilmu pengetahuan sedikit-sedikit juga, lumayan.

Saat numpang nonton TV di rumah tetangga, aku juga suka memperhatikan tulisan-tulisan yang berjalan. Terutama saat acara berita, biasanya ada teks berjalan di bawah yang mengabarkan macam-macam berita di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Pernah suatu ketika, di rumah tetangga tergeletak majalah Bobo bekas. Edisinya sudah kelewat lama. Aku tertarik membacanya. Ada cerita pendek, cerita bergambar, dongeng, artikel. Wah seru sekali. Ternyata ada dunia yang sangat indah, unik dan beraneka-rupa di luaran sana. (bersambung...)

 

Agen Pengiriman Termurah di Jogja ya Lion Parcel Rindu Buku

 Lion Parcel Rindu Buku adalah agen pengiriman paket/barang dengan ongkir termurah, tercepat dan teraman. Lokasi kami dekat dengan pasar talok dan kampus UIN Sunan Kalijaga dan juga Kampus APMD Yogyakarta.
Khusus pengiriman buku, ongkir 10.000 per kg ke ribuan kecamatan dari ratusan kota di seluruh Indonesia. Ongkir ke medan, palembang, makassar, bandar lampung, manokwari, dll cuma Rp. 10.000 per kg.
Buktikan. Bisa konsultasi dulu ke WA 085604508980
Pegawainya ramah, gokil dan cekatan. Di sini kalian juga bisa baca-baca buku gratis di tempat.

MODAL, KEPERCAYAAN & INVESTASI


  • MODAL, KEPERCAYAAN & INVESTASI


Dulu, saat aku masih mahasiswa semester pertengahan, usaha jualan buku yang aku kelola seorang diri mulai menunjukkan hasil yang lumayan. Teman dekatku dari Cilacap yang mengerti keadaanku pernah berniat membantu modal (saya kira niatnya dia tulus karena ingin membantu, tidak kepikiran ingin dapat keuntungan yang berlebih dari bagi hasil, atau setidaknya uang modalnya nanti bisa kembali utuh itu pun dia sudah senang). Namun aku coba berpikir hati-hati. Memang diberi modal itu peluang yang bagus untuk semakin mengembangkan usaha. Namun aku tidak buru-buru bilang iya. Dititipi modal adalah sebuah amanah. Tanggung jawabnya sangat besar... Jangan sampai mengecewakan, atau bahkan malah merugikan yang menitipi modal. Itu prinsip saya.

Komunikasi tersiratku saat itu "aku pikirkan sebentar." Namun aku malah tak memberi jawaban lagi pada temanku (terlupa waktu itu). Dengan kata lain, pikiran sadar dan bawah sadarku berkata "terima kasih atas niat baiknya. Tapi aku belum siap menerima amanah modal ini." Dikasih modal erat kaitannya dengan kepercayaan. Membangun kepercayaan itu butuh waktu dan bukan merupakan perkara yang mudah diraih. Saat aku sudah dipercaya oleh teman dekat, aku tidak serta merta girang dan tenang. Aku memilih cari aman dulu dengan tidak buru-buru menerima modal itu. Aku harus berjuang lagi agar kekuatan usahaku semakin solid, semakin dicintai pelanggan dan semakin dipercaya banyak kalangan (meski dimulai dengan kondisi yang ala kadarnya). Bukan berarti aku tidak optimis dengan usahaku, namun butuh waktu yang pas saja kalau mau berurusan kerja sama dengan orang berkaitan modal.

Saya juga merupakan orang yang tidak mau pinjam uang bank untuk modal usaha. Jadi kala itu, usaha jualan buku saya benar-benar dengan uang yang sangat minim. Tabunganku dulu waktu jadi loper koran sudah dikeluarkan untuk bayar uang masuk kampus 2,3 juta, bayar kos sekitar 1 juta (lupa tepatnya berapa), untuk beli sepeda baru 750.000, DLL.

Orangtuaku sama sekali tidak membantu biaya kuliah dan biaya hidupku di Jogja. Saat masuk perkuliahan semester satu, mungkin sisa uang yang aku pegang cuma sekitar 400.000. Untuk keperluan sehari-hari dan makan selama sebulan apa cukup ya? Haha.

Pernah uang yang sisa segitu, aku putar untuk usaha jualan rames dan gorengan (jualan buku online sudah jalan, tapi masih jarang pembeli, paling seminggu baru bisa dapat satu-dua pembeli). Dari jualan makanan itu untungnya sekitar 10.000 sampai 15.000. Untungnya sedikit, kerjanya capek banget. Hehe. Tapi gak papa. Yang penting aku sudah berlatih mental dan mendapat pengalaman yang berharga. Semoga berkah...

Kalau ada orang tanya, "Modal awal kamu jualan buku berapa?" Aku bingung jawabnya berapa... Mungkin setelah uang sisa dibagi ini itu: kebagianlah alokasi dana untuk modal usaha jualan buku online sebesar Rp. 100.000. Kalau pelanggan mau order, sistemnya pelanggan mesti transfer dulu. Habis itu barang aku ambil dari toko, lalu aku kirim (pernah sih, barang aku kirim dulu, pelanggan transfer belakangan).

Usaha jualan buku online ku rupanya mengalami kemajuan yang cukup pesat dan bertahan solid dari semester satu hingga kini mau memasuki semester sembilan. Alhamdulillah...

Gak nyangka, dulu mulai berjuang dengan duit 100.000, pelanggan paling cuma satu dua, kini bisa punya banyak pelanggan, bisa kirim buku sekitar 1000 eksemplar per bulan dan penghasilan bulanannya bisa untuk:

1. Keperluan sehari-sehari dan biaya hidup pribadi di Jogja.
2. Bayar 2 karyawan (mungkin kelak akan nambah 1 atau 2 karyawan lagi, tergantung situasi dan kondisi).
3. Mengirimi orangtua tiap bulan. Kadang 700.000, kadang 1.000.000 (tergantung sitkon).
4. Bayar kos dan sekolah adik 500.000.
5. Nabung tiap bulan 700.000 (kadang kurang atau lebih, tergantung sitkon)
6. DLL.

Yang jadi salah satu ujian adalah saat teman utang, apa lagi utang tapi bayarnya lama banget. Aku sudah sering mengalami. Mungkin sudah ratusan kali. Obatnya aku harus sabar dan berpikir serta berkerja ekstra keras (kasihan sekali ya? Wkwk).
***

Sebenarnya sudah banyak orang yang berniat titip modal ke saya. Namun, semuanya belum saya terima. Saya belum siap mengelola (kala itu). Menurut saya, ini tanggung jawab yang besar, harus dikerjakan dengan baik dan cermat. Orang tentu yakin dan percaya dengan  usaha yang sudah terbukti melaju dengan pesat dan laris. Mereka yakin akan meraih keuntungan jika menitipkan dananya untuk berinvestasi.

Sekarang begini, ini umumnya kasus untuk karyawan yang bergaji lumayan. Kalau uang mereka tabung di bank, paling nominalnya tetap saja atau ada bunga sangat sedikit (bahkan ada yang terpotong biaya admin). Kalau mereka mau buka usaha sendiri, kadang mereka masih takut resiko. Belum lagi sudah merasa nyaman di tempat kerja, sementara kalau buka usaha sendiri: membangunnya mesti bahu membahu, butuh waktu yang lama dan tenaga yang ekstra. Kalau investasi mereka bisa tenang, kerja di kantor atau di pabrik jadi fokus. Gak memikirkan teknis dan jalannya usaha tapi dia dapat keuntungan karena sudah investasi modal. Gaji bulanan dari kantor tetap jalan. Pemasukkan dari investasi juga jalan (investasi bisa juga dengan cara menabung emas, reksadana, DLL. Tapi saya tidak akan membahas ini).

Sekira dua bulan yang lalu ada teman yang mau coba titip modal ke usaha saya. Saya bilang kalau mau silakan 10 juta. Tapi dia tidak berani. Saya tidak masalah dia tidak jadi titip modal ke saya. Karena sejauh ini, saya masih enjoy dengan keadan seperti ini. Kalau ada yang mau titip modal 1 juta, 2 juta, atau 3 juta, menurut saya hitungannya malah jadi ribet. Untuk mendongkrak usaha masih kecil banget dayanya. Jadi saya masih mencukupkan dengan modal dari apa yang saya punya dulu. Kala itu saya kalkulasi stok buku yang ada di kos kalau dirupiahkan sekitar 10 juta, duit rekening bisnis sekitar 5 juta, kalau yang di rekening tabungan rahasia lah ya. Hehe. Misalnya saya sudah mengeluarkan modal 15 juta, saya keluar tenaga juga, saya menggaji 2 karyawan, saya memanajemen "perusahaan", paling tidak yang investasi ke saya masuk 10 juta agar terjadi komposisi yang pas dan dia dapat hasil yang lumayan dan prediksi kemajuan usaha gak tanggung-tanggung.

Ini sekadar sharing...

Hari ini, pikiran saya mulai terbuka untuk menerima tawaran kerja sama dengan teman yang mau titip modal.

Pada semester ini, maksimal saya hanya menerima 3 orang yang mau titip modal. Modal yang diamanahkan kepada kami, ya minimal 5 juta. Nanti kita bisa diskusi. Saya menulis ini bukan bermaksud "promosi terselubung" menjaring investor. Saya hanya meng-clear-kan soal ini kepada teman-teman saya yang dulu belum saya iya kan penawaran kerja samanya.

Di sisi lain, semoga sharing ini ada manfaatnya bagi yang membaca.
***

Grugu, Cilacap, 2 Juli 2017

Kapan Aku Akan Munaqosah?

Kapan Aku Akan Munaqosah?

Aku masuk kuliah pada tahun 2013. Sebenarnya bisa ambil skripsi pada semester tujuh, namun tidak segera aku ambil sebab kesibukan bisnis. Aku belum siap mengambil skripsi di tengah banyaknya kerjaan yang saat itu 90%-nya aku kerjakan sendiri. Tenaga, waktu dan pikiranku benar-benar sangat terkuras dan tercurah di bisnis. Ya, aku menjalani bisnis jualan buku online.

Aku membangun usaha jualan buku online penuh dengan pengorbanan dan perjuangan. Melewati proses yang panjang dan berliku. Dari waktu ke waktu, kepercayaan terus menghampiri. Mula-mula pelanggan cuma berasal dari teman dekat/teman daerah, baru satu-dua-tiga pelanggan, lalu menjadi puluhan, ratusan hingga ribuan. Reseller semula satu, lalu menjadi dua-tiga, lima, tujuh, 10-an, 20-an, 30-an, 40-an, 50-an, bahkan lebih. Mereka berasal dari berbagai daerah hingga luar negeri.

Aku cukup lama bekerja sendiri. Posting promo, menjawabi pertanyaan pelanggan, belanja buku, packing, kirim dan lain-lain. Sangat menguras tenaga dan melelahkan (semoga lillah)! Hanya orang ‘gila’ yang mau dan masih mampu berkerja sepertiku. Barangkali, aku tidak akan bekerja sekeras ini bila kuliahku ada yang membayari. Namun, faktanya, aku harus memenuhi kebutuhanku (makan, kos, bayar listrik, dll) dengan jerih payah sendiri. Orangtua sama sekali tidak menyuport dana. Aku tahu kondisi perekonomian keluargaku. Dari situ, aku siap untuk terus berjuang. Bahkan, aku juga turut memikirkan dan membiayai sekolah dan biaya pondok adik-adikku.

Fokus kuliahku menjadi terpecah. Masuk kuliah sering terlambat (karena sering lembur pekerjaan). Di dalam kelas sering ngantuk (karena kelelahan bekerja). Beberapa kegiatan penting kampus tidak/terlambat aku ikuti (misalnya aku bisa daftar KKN di semester kemarin, namun aku telat daftar, dll).

Minggu-minggu kemarin, teman-teman seangkatanku mulai posting foto-foto sehabis munaqosah. Dari kabar-kabar dan foto yang berseliweran di sosmed, aku merasa ikut senang (campur sedih). Aku juga merasa ‘iri’ lalu bertanya pada diriku sendiri: “kapan aku akan munaqosah?” Ada sebuah pesan yang sepertinya mengetuk pintu kesadaranku. Sebenarnya aku datang ke Jogja ini untuk kuliah atau bisnis? Untuk cari ilmu atau mencari nafkah? Atau untuk kedua-duanya? Bagaimana agar bisa menyeimbangkan ini semua?

Okey teman-teman, kau boleh sambil mengambil hikmah dari pengalamanku. Boleh juga kau memahami posisiku saat ini.

Kita putar cerita ke belakang. Saat-saat aku berjuang sendirian. Tiap hari aku bekerja dari pagi hingga malam. Bekerja selalu lembur. Saat kuliahku agak berantakan, pada waktu yang bersamaan aku sedang melancarkan kuliah teman-teman mahasiswa yang pada pesan buku kepadaku. Diakui atau tidak, diapresiasi atau tidak: aku tidak peduli. “Aku harus bekerja totalitas dan semaksimal mungkin,” bisikku pada diri sendiri. Meski sudah berusaha dengan sepenuh jiwa dan tenaga, namun kadang ada klien yang komplain dan kurang pengertian. Lagi-lagi, aku harus berusaha sabar dan ikhlas.

Sebelum punya motor (second), sering kali aku belanja buku dengan mengandalkan sepeda onthel. Ujian pertama datang. Sepeda ontelku yang diparkir teman di depan kos hilang di siang bolong. Saat aku bertamu ke rumah saudara, aku dikasih sepeda second yang sudah lama tak terpakai. Aku mulai menggunakan sepeda itu untuk bepergian ke toko-toko buku. Sekira satu tahun aku memakai, sepeda itu hilang. Beberapa hari kemudian aku membeli sepeda second teman dekat. Sekira satu tahun aku memakai sepeda itu. Kadang sehari bolak-balik shoping book center bisa dua kali dengan belanjaan satu tas besar. Suatu hari sepeda fixie itu benar-benar kelelahan mengikuti ritme petualanganku. Sehabis berkeliling toko buku, di tengah perjalanan menuju pulang, salah satu roda sepedaku patah, sempurna menjadi angka delapan. Aku tuntun hingga sampai tempat pengepul rongsok.

“Berapa duit kalau aku jual pak?” tanyaku.

“Itungannya kiloan, Mas,” dia menimbang, lalu bilang, “lima belas ribu, Mas!”

Mendengar jawaban bapak itu aku terhenyak. Aku harus bingug, miris, ketawa, atau bagaimana? Wah pokoknya ini salah satu pengalaman yang menggetarkan hatiku. Salah satu pengalaman menarikku yang lainnya bisa baca di link ini: http://jejakkarya.blogspot.co.id/2016/02/otw-omzet-100-juta-per-bulan.html

Pada saat yang lain, saat kampus sedang UAS, pesanan buku kebetulan terus berdatangan. Saat itu lagi musim ujian, hujan  dan pesanan (buku). Beberapa reseller dan pelangganku tidak peduli kalau aku sedang ujian. Mereka terus meminta untuk dilayanai, sebagian cukup memaksa dan tidak memedulikan bahwa aku bekerja sendiri. Sekalipun aku sudah berjuang sangat keras, mereka masih tetap banyak tanya, meminta dan mendesak. Kala itu aku bekerja dengan bercucur keringat. Kebetulan hari itu hujan begitu deras dan lama. Secepat apapun bekerja, hujan deras akan membuat beberapa gerakan kita menjadi tertahan dan tertatih.

Akhirnya, sampai malam pun aku masih bekerja. Padahal, target sore hari aku mau mengerjakan tugas UAS. Tugas UAS tidak sempat aku kerjakan (intinya aku malas dan tidak tegas pada klien meski aku beralibi kalau aku ini sedang berjuang dan berkorban untuk mereka). Keesokan harinya aku sengajakan untuk tidak ikut UAS. Biarkan satu nilai ujian itu jelek sekalian. Sore hari menjelang buka puasa ramadhan, ibu dosen yang aku sayangi kirim ke WA-ku “kenapa tidak ikut UAS-nya Pak *** itu?”

Memasuki pertengahan semester tujuh, baru aku dibantu kakakku. Beberapa bulan kemudian aku juga merekrut beberapa teman untuk membantu pekerjaanku. Butuh waktu yang cukup juga untuk membimbing mereka. Jika taka ada pengarahan, tentu pekerjaan akan berantakan.

Barangkali, pada semester delapan ini, saya tidak terlalu banyak bergelut mengurus buku ataupun terlalu sering turun lapangan. Saya harus mulai membiarkan tim yang saling berkoordinasi. Barangkali, kuota reseller juga harus dibatasi. Sebab, terlalu banyak menuruti keinginan reseller yang terlalu ‘abstrak’ juga membuat pekerjaan terhambat dan mengacaukan harmoni. Seandainya ada reseller yang mau gabung, sedari awal aku berikan syarat dan ketentuan-ketentuan kerja sama yang harus mereka patuhi.

Dear reseller, mohon maaf bila aku tidak bisa melayani Anda segesit dulu. Mohon maaf bila orderan buku Anda banyak yang tidak kami tanggapi (Anda pasti maklum, bisa jadi itu karena buku langka, identitas bukunya tidak jelas dan dari penerbit yang tidak jalin kerja sama dengan kami). Maka, fokuslah promo buku yang ada di dalam katalog atau ada dalam postingan tim kami (yang terbaru, bukan postingan setengah tahun lalu, atau bahkan yang lebih lawas lagi).

Aduh… ceritanya kok meluber ke mana-mana? Kembali ke pertanyaan inti. Kapan aku akan munaqosah? Aku usahakan sesegara mungkin! Akan aku habisi skripsi di semesterini!

Teman-teman, mohon doanya, ya… Semoga lancer. J

Terima kasih atas perhatiannya. J

Sukses buat kita semua. J
***

Cilacap, 9 Februari 2017


--Amin Sahri (AmRi), mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Baru-baru ini sedang merawat blog rindubuku.wordpress.com dan masih tinggal di amriops@gmail.com.

17 Toko Buku Terpopuler di Jogja Beserta Alamatnya

17 Toko Buku Terpopuler di Jogja Beserta Alamatnya

Jogja adalah surga bagi para pecinta buku. Salah satu alasannya yakni, di Jogja terdapat banyak sekali toko buku yang menyediakan buku-buku terbaru, terlengkap, bahkan buku-buku langka. Jika disebut satu per satu, tentu saya capek ngetiknya. Maka saya buat daftar ringkasnya saja. Silakan disimak.

11      Toko Buku Kopma UIN Sunan Kalijaga
Jalan Bimokurdo, Kompleks Kopma UIN
22     Sosial Agency Baru (SAB) Ambarukmo
Jalan Marsda Adisucipto
33     Publisher Outlet
Jalan Ringroad Utara
44     Gramedia Ambarukmo Plaza (Amplaz)
Jalan Marsda Adisucipto
55     Planet Bookstore
Jalan Langensari
66     Togamas Kotabaru
Jalan Suroto
77     Gramedia Jendral Soedirman (Jensoed)
Jl. Jensoed
88    SAB Sagan
Jl. Prof. Yohanes
99     SAB Godean
Jl. Godean KM 3
111 Togamas Affandi
Jl. Affandi
111  SAB Jakal
Jl. Kaliurang KM 13
112 Taman Pintar Bookstore (TBP) atau Shoping Center
TBP terdapat 100-an kios buku, diantarnya Mitra Pustaka, TB Indah, TB Bangkit, TB Tunas Baru, TB Salma, TB Wacana Sosialis, TB 4 Saudara, TB Dian Pustaka, dll
Jl. Sriwedani
113 SAB Parangtritis
Jl. Parangtritis
114 Gramedia Jogja City Mall
Jl. Magelang
115  Gramedia Malioboro Mall
Jl. Malioboro
116 Book & Beyond Lippo Plaza
Jl. Marsda Adisucipto
117  Rindu Buku
Jalan Timoho Gang Sawit No. 688 B.
WA: 08976345454
BBM: 579887DF

Diantara 17 toko buku di atas, Rindu Buku merupakan toko buku yang paling berbeda dari yang lain. Rindu Buku adalah toko buku sederhana dan berbasis kos-kosan.
Rindu Buku menyediakan gratis mendoan, gratis minum kopi atau teh bagi pelanggan yang membeli buku langsung ke Base Camp yang beralamat tak jauh dari kampus UIN Sunan Kalijaga.

Jika Anda pecinta buku yang kebetulan sedang berlibur ke Jogja, sangat disarankan berkunjung ke Bas Camp Rindu Buku. Anda akan disambut dengan senyum ramah, disuguhi makanan ataupun minuman. Anda juga bisa meminta tim Rindu Buku menjadi tour guide Wisata Literasi.
***


Pandan Kerja Reseller, Update 15 Januari 2017

Pandan Kerja Reseller, Update 15 Januari 2017
.
1. Jam kerja layanan order buku Senin – Sabtu, pukul 09.00 – 16.00. Hari Minggu dan hari libur nasional LIBUR LAYANAN. Jika ada reseller order di luar jam dan pada hari libur, maka kami tidak melayani. Jika kami meluangkan waktu untuk melayani, berarti kami sedang berbaik hati kepada reseller. 
.
2. Jika kami sedang ada acara yang penting, maka layanan buku slow respon. Jika kami slow respon, namun Anda punya banyak orderan, diharapkan untuk fokus melayani order buku yang stoknya memadai saja. Stok buku yang tipis (kurang dari 5 eksemplar), akan dikabarkan nanti atau keesokan harinya.
.
3. Informasi update stok buku, komunikasikan dengan admin Muza. Silakan disimpan kontaknya, pin BBM D4C9B127, WA 087828524786. Nanti kami juga akan menambah admin lagi (informasi nama dan nomor kontaknya menyusul).
.
4. Kami hanya menjual buku yang ada dalam katalog. Jadi, jika ada order buku yang tidak ada dalam katalog, belum bisa kami layanai. Namun, bila pelanggan benar-benar serius membutuhkan buku itu dan “berani” membeli buku itu, harap dia menginfokan lebih dulu identitas lengkap buku tersebut, meliputi: Judul, Penulis, Penerbit, Kota Terbit, Tahun Terbit. Jika, identitas buku sudah lengkap, akan kami bantu lacak semampu kami. Jika identitas buku tidak jelas dan tidak lengkap, TIDAK KAMI LAYANI.
.
5. Katalog buku dalam file Ms. Excle akan selalu kami update sebulan 3 kali. Jika ada pelanggan yang order buku, dan di katalog terbaru stok lebih dari 5 eksemplar, maka biasanya STOK AMAN. Namun jika stok kurang dari 5 eksemplar, maka harus dicek lebih dulu (masih/tidak).
.
6. Reseller yang hendak menanyakan STOK dan HARGA, WAJIB menginfokan dulu Judul, Penulis dan PENERBIT (minimal 3 unsur itu). Jika tidak menginfokan 3 unsur itu, maka pertanyaan reseller TIDAK KAMI LAYANI. Reseller sangat diharapkan untuk sering (lebih dulu) cek katalog excel secara mandiri. Jika sedang tidak memegang laptop/notebook, coba googling dulu. Atau bisa juga download pembuka dokumen di Playstore.
.
7. Foto-foto buku bisa reseller download di IG @rindu_buku atau FB Amin Sahri (AmRi). Di IG baru ada 1.900-an foto, di FB sudah ada 10.000-an foto (sebagian foto dikelompokkan di beberapa album). Saat ini kami belum upload foto promosi buku di blog atau website.
.
8. Dalam katalog adalah harga normal ke pelanggan. Harga ke reseller, yaitu harga normal dikurangi 5-25%. Besaran diskon kadang bisa naik, kadang turun. Sewaktu-waktu kami juga membuat promo khusus, diskon bertambah 5% sampai 60% untuk judul-judul tertentu.
.
9. Jasa ekspedisi yang biasa kami pakai yakni POS, JNE, TIKI, WAHANA. Jika pelanggan meminta kirim selain 4 ekspedisi tadi, bisa kami layani, tapi kami tidak bisa cepat (missal ekspedisi J & T, Pahala Express, NCS).
.
10. Kami juga melayani kiriman ke luar negeri. Pengiriman ke luar negeri bisa via Pos (ke seluruh dunia), Rifa Express (ongkir relative murah ke Singapura dan Malaysia), Choir Express (Taiwan), JBPAI (Hong Kong), SBC Express (Taiwan & Hong Kong), dll.
.
11. Untuk cek ongkos kirim (ongkir), reseller bisa download aplikasi “Raja Ongkir” di playstore, bisa juga cek ongkir di cektarif.com atau posindonesia.co.id atau jne.co.id atau wahana.com atau tiki.com atauptncs.com. Kota asal kirim dari Yogyakarta. Kota tujuan diisi nama Kecamatannya dulu, baru nama kota/kabupatennya, masukkan berat buku, setelah itu klik cek/periksa (nanti akan muncul tarif ongkirnya).
.
12. Layanan utama ekspedisi yang kami gunakan yakni JNE Reg dan Pos Kilat. Jika dalam Jawa kami mengarahkan kirimnya via JNE Reg/Pos Kilat, kalau luar Jawa bisa via JNE Oke/layanan yang lain. Jika pelanggan minta kirim via Pos Express maka pelanggan harus transfer dan konfirmasi sebelum jam 10 Pagi (dan menyesuaikan judul buku yang dipesan, jika buku langka/buku tidak populer, akan saya konfirmasikan bisa kirim via Pos Express atau tidak, sebab kadang proses/alur ambil/pengadaan barangnya juga agak lama). Jika pelanggan minta dikirim via JNE YES (Yakin Esok Sampai) maka harus transfer dan konfirmasi sebelum jam 3 sore (dan menyesuaikan judul buku yang dia pesan).
.
13. Secara umum, ongkir ekspedisi itu dihitung per Kg. Takaran 1 (satu) Kg biasanya muat 3 buku tebal standar (300-an halaman, kertas bookpapaer). Yang beda itu variasi ongkir via Pos Indonesia, ada kategori ongkir per 500 gram, 1000 gram, 1500 gram dan 2500 gram. Secara garis besar, ongkir Pos Indonesia lebih murah dari JNE (sampai Agustus 2016), namun untuk tujuan beberapa kota besar, bisa lebih murah JNE daripada Pos Indonesia. Yang perlu diperhatikan juga, berat 1300 gram, oleh JNE masih dihitung ongkir 1 Kg, berat 2300 gram masih dihitung ongkir 2 Kg (beda dengan sistem Pos Indonesia dan ekspedisi yang lain). Berat 1200 gram oleh TIKI masih dihitung ongkir 1 kg, tapi sudah dihitung 2 kg jika kirimi via Wahana atau ekspedisi yang lain.
.
14. Kami menyarankan kepada reseller untuk lebih intens menjual/mempromosikan buku-buku baru yang laris, best seller dan dari penulis ternama. Yang jelas, buku yang dipromosikan itu buku yang ada di katalog, ada di upload-an FB saya (yang keterangannya STOK MEMADAI).
.
15. Jika pelanggan minta kirimi foto buku, reseller silakan cari di album FB saya. Jika tidak ada, silakan minta kepada admin. Jika admin masih slow respon, sebaiknya reseller googling atau download dulu di website toko-toko buku online. Misalnya di gramedia.commizanstore.com, bukurepublika.co.id, divapress-online.com, dll.
.
16. Buku dikirim setelah reseller transfer, bukti transfer bisa kirim ke grup WA. HARAP DIPERHATIKAN, reseller mesti mengirimkan data pelanggan yang sudah transfer secara lengkap. Meliputi Nama Pelanggan, Alamat Lengkap Pelanggan, No. HP Pelanggan, Ekspedisi yang dipilih dan judul-judul yang disorder pelanggan. Biasanya reseller/pelannggan lupa-nya pada pencantuman No. HP. Info No. HP sangat penting. Jika kurir bingung rute alamat, dia bisa menelepon No. HP pelanggan. Kadang pelanggan yang alamatnya di pelosok, dia akan di SMS kurir untuk mengambil sendiri paketnya di agen.
Contoh format order:
.
Via Wahana
.
Yulis Setyowati
.
Kayen Gg.1 no 07, Rt.002 Rw.004,
Ds. Kayangan, Kec. Diwek, Kab. Jombang,
Jatim. Kode Pos 61471.
Hp. 085878375767
.
Order:
1 eks Cala Ibi, Nukila Amal, (HN68.000)
1 eks 9 Dari Nadira, Leyla S. Chudori, (HN 55.000)
1 eks Para Bajingan yg Menyenangkan, Puthut EA, Buku Mojok, (HN 48.000)
1 eks Negeri Kabut, SGA, Grasindo, (HN 59.000)
1 eks Dunia Sukab, SGA, Noura Books, (HN 54.000)
1 eks Wisanggeni Sang Buronan, SGA, Diva Press, (HN 50.000)
.
Pengirim:
Wahyu Eko Sasmito
085706595668
.
17. Mekanisme transfer bisa dengan 2 alterantif: a) pelanggan transfer ke reseller, setelah itu reseller transfer ke saya, b) pelanggan langsung transfer ke saya, nanti komisi/jumlah keuntungan dicatat dan bisa diambil kemudian. No rekening saya BRI 175301000377534, BNI 0354425001 BCA 0373685850, Mandiri 180-00-0011104-9, BRI Syariah 1020908587 semua atas nama Amin Sahri.
.
18. Bukti pengiriman atau nomor resi seringnya kami ambil malam hari. Jadi no.resi seringnya baru bisa kami berikan ke reseller pada malam hari atau besok paginya. Nanti nomor resi akan selalu diposting di grup oleh tim kami.
.
19. Kami memberikan kebebasan reseller dalam menentukan harga jual. Cukup jual dengan harga normal toko, boleh. Jual diatas harga normal juga boleh. Kasih diskon 5% atau diskon 10% juga boleh.
.
20. Sewaktu-waktu kami memberikan bonus pulsa, buku atau bonus lainnya bagi reseller yang berhasil mencapai target penjualan tertentu dengan batas waktu yang telah ditetapkan.
.
21. Target bagi reseller adalah mampu jual minimal 5 eksemplar per bulan. Jika belum berhasil jual 5 eksemplar tidak masalah, tapi bulan berikutnya reseller akan mendapat harga yang berbeda dari reseller yang selalu mencapai target minimal (selisih harga Rp. 1.000 - Rp. 2.000 per eksemplar dari reseller yang selalu mampu mencapai target).
.
22. Setiap awal bulan, reseller WAJIB melaporkan hasil rekap penjualannya.
Contoh rekap penjualan:
Rekap Penjualan Desember 2016 - Sulung Book Store
1. Anis F. Malaysia. 2 eks
2. Gifari. Cimahi. 4 eks
3. Tyas. Pekalongan. 1 eks
4. Anis Herni. Klaten. 3 eks
5. Iswani. Jakarta Selatan. 2 eks
6. Anin. Solo. 2 eks
7. Fitria A. Mojokerto. 1 eks
8. Rahma N. Cianjur. 2 eks
9. Rudi Nugraha. Bandung. 4 eks
10. Mabrur. Balikpapan. 1 eks
11. Habitah. Malaysia. 1 eks
12. Dwi Kartika. Asahan. 2 eks
13. Tifa N. Jakarta Barat. 1 eks
14. Leni M. Indramayu. 1 eks
15. M. Makinun Amin. Jakarta. 1 eks
16. Dharmawati. Bekasi. 1 eks
17. Ibu Harti. Pekalongan. 3 eks
18. Ana P. Cirebon. 1 eks
Total 33 eks

DI MANA PARA PELANGGAN BUKU-BUKU AGAMA ISLAM BIASA BERKUMPUL?

DI MANA PARA PELANGGAN BUKU-BUKU AGAMA ISLAM BIASA BERKUMPUL?
.
Tentu ada di beberapa tempat ya, salah satunya, di komentar-komentar postingan yang bersponsor.
.
Postingan yang bersponsor itu dilakukan oleh Fan Page (FP). Postingan promo FP sudah biasa dilihat oleh banyak orang (ribuan orang, bahkan ratusan ribu orang) karena lewat jalur iklan berbayar. Beda jika cuma promo lewat akun FB personal, yang lihat promo cuma teman FB atau follower FB.
.
Ada banyak FP yang biasa jualan buku-buku agama Islam. Diantaranya FP Islam Itu Indah (likers 750.000 ++), FP Pustaka Sunnah (likers 25.000 ++).
.
Agar penjualan buku Anda semakin produktif, selain rutin posting promo, Anda juga mesti rajin add "orang-orang baru" yang punya ketertarikan pada buku dan punya daya beli.
.
Indikator bahwa mereka suka buku dan punya daya beli bisa dilihat dari komentar mereka di postingan FP Islam Itu Indah, FP Pustaka Sunnah, atau FP lain yang membuat promo bersponsor.
.
Sepengalaman saya, postingan bersponsor itu sering muncul di beranda FB ku. Padahal sebelumnya, aku belum menyukai FP tersebut. Karena sering muncul di beranda, maka aku mulai kepo untuk melihat postingan lengkapnya beserta orang-orang yang pada berkomentar. Lalu aku add beberapa orang dari mereka.
.
Coba bayangkan, betapa banyak pelanggan potensial yang bisa dijaring dari situ. Ada ratusan hingga ribuan orang. Jika 5% nya saja jadi pelangganmu, maka penjualan buku Anda akan sangat meningkat.
.
FP itu biasanya membuat postingan promosi dengan sangat memikat; diinformasikan pula detil buku dan sinopsisnya. Bagi penjual buku yang agak malas sepertinya saya, postingan FP bersponsor sangat membantuku. Saya tinggal share dan promo: Buku Bagus nih, silakan diorder. (Tindakan ini seperti mempromosikan FP, tapi pada kenyataannya lebih berdampak penjualan buku kita).
.
Teman-teman FB ku, kalau mau tahu sinopsisnya, tinggal baca di FP. Diantara mereka ada yang penasaran, "kok postingan FP itu di like-share-komentari banyak orang?" Sebagian ada yang akhirnya berminat membeli. Teman-temanku 99% belinya kepadaku, bukan ke FP itu. Teman pasti lebih percaya kepada teman dekatnya. Ini TERBUKTI ketika beberapa teman dan pelangganku download foto atau screen shoot dari FP atau IG lain, tapi belinya kepadaku.
.
NILAI ++ JUALAN BUKU-BUKU AGAMA ISLAM
.
Bagi saya dan Anda yang yakin, tentu menjual buku-buku agama Islam termasuk perbuatan yang baik, perbuatan yang bernilai pahala. Jika memang niat kita ingin membantu saudara-saudara kita agar mudah mendapatkan buku yang dia cari. Kita sebagai perantara sampainya buku ke tangan mereka, secara tidak langsung berperan mengajak mereka berhijrah ke arah yang lebih baik.
.
Saat ini, prosentase diskon buku-buku agama lebih besar dari buku-buku genre lain. Jadi, keuntungan jual buku-buku agama sangatlah menjanjikan.
.
Buku-buku agama termasuk buku yang dicari dan dibutuhkan banyak orang. Di Indonesia, sekitar 85% muslim, itu lah pasar terbesar genre buku ini. Untuk meraih pelanggan buku ini, Anda bisa berteman dengan anak-anak pesantren, komunitas santri, remaja masjid, organisasi keislaman, dslb.
.
PENDEKATAN KEPADA (CALON) PELANGGAN
.
Untuk mendekati (calon) pelanggan yang potensial tersebut, pertama "add friend". Kedua, sapa lewat inbox. Ketiga, "bom like" statusnya mereka.
.
Kalau nanti permohonan pertemanan FB anda di konfirmasi, lanjutkan interaksi dengan rajin like dan komentari status mereka. Tunjukkan bahwa Anda teman yang baik, asyik dan peduli (pasti soal ini teman-teman lebih jago dari saya ya. Hehe).
.
Dengan rajin like dan komentar, ini membuat postingan promo Anda akan sering muncul di beranda mereka (para calon pelanggan yang potensial). Ini sudah sistemnya Facebook. Jadi jangan pelit kasih like dan komentar ya...
.
MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERBANYAK PELANGGAN SETIA
.
Pahami karakter dan latar belakang pelanggan. Memahaminya bisa dengan cara mengamati postingan-postingan yang dia buat. Ngobrollah dengan dia yang membuat dia merasa nyaman, enjoy dan dekat. Lalu, misal dia punya anak SMA kelas 3, bisa kita tawari buku UN SMA atau buku SBMPTN. Misal dia sering posting atau share quotes Gus Mus, kita tawari buku-bukunya Gus Mus. Misal dia punya anak TK, kita tawari buku-buku anak.
.
Jika ada pelanggan yang akhirnya order kepada Anda, minta dia untuk testimoni... Dengan testimoni, ini akan mempengaruhi teman-teman nya dia untuk membeli juga lewat Anda. Contoh, minggu lalu, Husain kirim buku untuk pelanggan Malaysia. Dia melayani pelanggan Malaysia dengan sangat ramah dan baik. Lalu pelanggan itu testimoni dan mengabarkan di FB kepada teman-temannya bahwa buku pesanan dari Indonesia telah sampai ke alamatnya dengan sempurna. Lewat testimoni itu, ternyata berhasil menggerakkan teman-teman Malaysia ikut membeli kepada Husain.
.
Layani pelanggan dengan sebaik mungkin. Jika pelayanan Anda sangat memuaskan, tentu pelanggan akan selalu setia membeli buku pada Anda. Kendati, di dunia FB ini banyak juga yang jualan buku. Sekalipun ada yang jual murah, pelanggan setia pasti tetap lebih suka beli kepada Anda karena terpercaya dan "asyik".
.
Eh, aku kayanya juga mohon maaf ini, sepertinya masih kurang baik kalau melayani reseller (padahal kalau ke pelanggan, lumayan baik. Misalnya reseller minta cek ongkir, saya lambat jawab. Tapi kalau pelanggan, saya cekkan dengan cepat. Dlsb). Tapi ya, sebisa mungkin saya mengajak agar reseller bisa maklum ya... Saya juga berharap, semua reseller bisa mandiri dan cekatan. Gak terlalu manja banget kaya pelanggan awam. Hehe.
.
Kunci penting yang membuat pelanggan lebih suka membeli kepada Anda yakni faktor kedekatan, kepercayaan, dan pelayanan yang baik. Tiga sikap itu bakal sukses membuat pelanggan "jatuh cinta" pada Anda, membuat pelanggan terus membeli kepada Anda (walau di luar sana ada yang jual buku lebih murah dari Anda).
***
Write here, about you and your blog.
 
Copyright 2009 Menulis dan Mengekalkan Kenangan All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes
Blogger Templates