RSS

Angka 13 dan Tiket Bioskop

“Orang-orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh ilusi yang diciptakan oleh dirinya sendiri. Ia tak kuasa lagi membedakan mana yang benar-benar nyata, mana yang hasil kreasi hatinya yang sedang memendam rindu. Kejadian-kejadian kecil, cukup sudah untuk membuatnya senang. Merasa seolah-olah itu kabar baik. Padahal saat itu ia tahu kalau itu hanya bualan perasaannya, maka saat itulah hatinya akan hancur berkeping-keping. Patah hati!” (Dalam cerpen ‘Berjuta Rasanya’, Tere Liye).
***

Selain pernah membaca buku Berjuta Rasanya, aku juga pernah membaca buku 13 Wasiat Terlarang. Dua buku yang menarik dan berbeda 'aliran'. Selepas itu, aku mulai menepis mitos angka 13 yang dibenci sebagian orang. Angka 13 bisa jadi sebuah keberuntungan, tergantung kita saja yang memaknainya.

Lalu, takdir baik beberapa kali mempertemukanku pada angka 13. Kuliah di UIN Suka itu takdir baikku. Aku ada upaya kuliah di tahun 2012, namun belum berhasil. Ternyata, aku berjodoh dengan UIN Suka pada tahun berikutnya, 2013.

Lalu, semestinya aku ikut event Kampus Fiksi angkatan 14. Entah kenapa, takdir atau skenario Tuhan membuatku masuk ke angkatan 13. 13 yang konon adalah angka sial tak terbukti padaku. Aku malah beruntung. Salah satunya mengenal seorang perempuan multitalenta yang sekaligus ramah dan rendah hati. Kebetulan namanya seperti namamu. Ini bukan berarti aku jatuh cinta padanya. Namun, sekadar kagum dan diam-diam aku belajar padanya. Belajar dari cara dia bersikap. Belajar dari pemikiran dan hal-hal yang melekat padanya. Mungkin dia tidak tahu kalau dia telah membuatku terinspirasi.

Lalu, Selasa kemarin kita nonton film di Sinema 21 Amplaz. Sudah terlambat 13 menitan kita baru antri tiket. Aku menyerahkan sepenuhnya padamu untuk memilih tempat duduk. Lalu kita sepakat memilih sepaket tempat duduk di tengah yang memang masih kosong, strategis pula. Aku duduk di kursi F 14, apakah jodohku di F 13, atau pergi ke mana? Kau duduk di F 13 dengan rileks dan memandang ke depan dengan wajah yang indah.

Kita ketinggalan jalan cerita film sekira 20 menitan. Aku senang berada di sampingmu, lebih senang lagi karena kamu sangat menikmati film ini. Usai nonton, kita jalan pulang sembari bercerita dan berkomentar soal film yang baru selesai kita tonton. "Terima kasih ya, Amri. Filmnya bagus banget. Sangat menginspirasi. Aku gak mau ketinggalan satu adegan pun," ucapmu. Aku mengangguk dan senang melihat senyummu yang mengembang. Itu adalah senyum yang berharga dan bermakna.

Oya, terakhir kita nonton bersama juga di tempat ini, pada dua tahun yang lalu. Aku sebenarnya tipe orang yang tidak terlalu antusias untuk nonton film di bioskop. Kalau aku mau main ke tempat mewah, kadang aku bertanya pada diriku sendiri, "Ayah-ibuku sedang apa yah di rumah? Apakah mereka cemas dan terburu-buru karena ada pekerjaan menjahit yang belum selesai. Adik-adikku sedang apa yah? Apakah mereka punya uang buat beli jajan?".

De, kau tahu kenapa aku mau mentraktirmu nonton film ini? Sebab, aku yakin kau sangat suka film ini sebagaimana dulu kau antusias untuk menonton film "99 Cahaya di Langit Eropa". Aku juga tertarik menyaksikan film ini karena sudah dua kali mengikuti screening-nya di GSP UGM dan Auditorium UNY. Saat di UGM, bahkan aku dapat doorprize novel "Bulan Terbelah di Langit Amerika" dan diajak berfoto bersama penulis dan pemaran utama filmnya. Saat di UNY, aku ikut acara workhshop kepenulisan yang dinarasumberi Hanum Salsabila Rais. Tiket masuk acara tersebut aku diberi gratis oleh Muza. Maka aku merasa 'tega' bila tak sampai menonton film ini. Aku malas bila berangkat nonton sendiri. Aku butuh teman. Selain itu, aku perlu berbagi kebaikan sebab sedari kemarin aku telah dapat banyak 'keberuntungan'. Kenapa tak ajak Muza? Aku lihat dia sedang sibuk. Kapan-kapan lah, kalau memungkinan kita nonton bertiga...


0 komentar:

Posting Komentar

Write here, about you and your blog.
 
Copyright 2009 Menulis dan Mengekalkan Kenangan All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes
Blogger Templates